Dalam membangun hunian yang aman dan nyaman membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk pembuatan saluran pembuangan air hujan. Oleh karena itu, dibutuhkan roof drain pada setiap rumah. Roof drain adalah komponen drainase yang dipasang pada atap bangunan.
Setiap bangunan memerlukan sistem drainase atap yang memastikan tidak ada genangan air pada atap rumah. Dengan komponen ini, hunian terhindar dari masalah air rembes, lumut, dan kebocoran atap.
Di kesempatan kali ini, Kania akan mengulas lebih lanjut tentang roof drain, mulai dari pengertian, fungsi, dan penggunaannya. Cek selengkapnya!
Apa Itu Roof Drain?
Pinterest/PlumberSupplies
Roof drain adalah sistem saluran pembuangan air yang berada pada atap bangunan. Kehadirannya sangat penting untuk mengalirkan air hujan di permukaan atap ke pembuangan air yang ada di sekitar bangunan.
Drainase atap bangunan ini umumnya melakukan pemasangan dengan sistem perpipaan atau talang. Roof drain terdiri dari saluran yang terhubung melalui pipa pembuangan yang dapat mengalirkan air ke pembuangan air utama.
Pada dasarnya, bangunan dengan dak beton membutuhkan sistem drainase atap untuk mengalirkan air hujan dengan mudah. Sehingga tidak ada air yang tergenang setelah hujan.
Akan tetapi, pembuatannya tergantung arsitektur, tingkat lantai, dan fitur-fitur dari bangunan. Bangunan yang sering membutuhkan komponen ini adalah rumah tinggal, apartemen, mall, hotel, rumah sakit, kantor, dan jenis bangunan lainnya.
Pinterest/Allproof Industries
Dalam pemasangannya harus berdasarkan SNI 03-7065-2005 tentang Plumbing yang menjelaskan bahwa saringan air ini harus dipasang ke lubang talang tegak. Kemudian atas roof drain dipasang menonjol sekitar 10 cm di permukaan atap.
Terdapat 4 jenis roof drain yang memiliki peran masing-masing untuk mendukung sistem pembuangan air lebih efektif. Mulai dari roof scupper, gutter system, internal roof drain, dan overflow drain. Jenis overflow drain kerap dipasang sebagai tambahan untuk menangani debit air yang berlebihan atau saluran utama tersumbat.
Material pembuatannya bisa menggunakan aluminium atau cor beton. Pembuangan air atap dari besi cor memiliki harga relatif terjangkau dan lebih murah daripada bahan alumunium. Kualitasnya hampir sama dan punya keunggulan tersendiri. Memilih bahan besi cor bisa jadi opsi karena menawarkan banyak keunggulan dengan harga lebih ekonomis.
Fungsi Roof Drain
Pinterest/Iko Roofing
Setelah mengetahui apa itu roof drain, berikutnya mari simak berbagai fungsi roof drain untuk bangunan berikut ini.
Mengalirkan Air Hujan
Fungsi utama roof drain adalah untuk menyalurkan air hujan pada permukaan atap ke dalam drainase. Komponen ini cocok sebagai saluran drainase dengan debit kecil.
Air hujan yang mengalir dengan efektif pastinya dapat menghindari air menggenang di atap bangunan. Dengan demikian, tidak ada air yang mengendap di area atap yang bisa mengakibatkan masalah kebocoran dan kerusakan struktural.
Sebagai Saringan Air
Komponen ini memiliki fungsi sebagai penyaring air hujan yang masuk ke perpipaan seperti sampah dedaunan atau kotoran pada atap.
Penyaringan ini berperan penting terhadap performanya karena terhindar dari masalah penyumbatan sampah atau kotoran. Karena itulah roof drain kerap disebut sebagai saringan air atap, saringan deck talang, dan saringan dak air.
Mengurangi Beban Struktural
Air hujan yang mengalir dengan baik dapat membantu mengurangi beban struktural dari atap dan struktur bangunan lainnya.
Dengan hadirnya sistem pembuangan air atap, secara tidak langsung menjaga integritas bangunan dan menghindari kerusakan atap akibat kelebihan beban.
Mencegah Kebanjiran
Genangan air atau kondisi banjir pada atap rumah semakin diperparah dengan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Indonesia setiap musimnya. Apabila tidak teratasi, maka bisa mengakibatkan dinding lembab, kebocoran, genangan air di atap, sampai robohnya atap bangunan.
Masalah tersebut bisa kamu minimalisir dengan membuat saluran pembuangan air yang tepat seperti roof drain di hunian. Fungsinya yang dapat mengalirkan air hujan dari atap ke tanah akan mencegah masalah banjir atap dan kerusakan bangunan lebih serius.
Meningkatkan Umur Bangunan
Rumah yang terawat dan tahan lama pastinya harus didukung dengan fitur-fitur yang ada. Salah satunya saluran pembuangan air atap. Desain atap yang ideal adalah adanya saluran talang air yang tepat.
Dengan mengalirkan air hujan yang efisien, penggunaan saluran ini secara tidak langsung mencegah kebocoran dan kerusakan struktural yang bisa mengganggu integritas dan keamanan hunian.
Menjaga Kebersihan Atap
Genangan air yang mengendap dapat menimbulkan pertumbuhan lumut dan alga, yang mengakibatkan noda hijau. Oleh karena itu, kehadiran pembuangan air ini bisa membantu menjaga kebersihan atap.
Selain mempengaruhi estetika bangunan, perubahan warna juga bisa mengurangi kemampuan atap dalam memantulkan sinar matahari.
Mencegah Pembekuan
Bangunan dengan iklim yang dingin membutuhkan pemasangan roof drain. Tanpa komponen ini, air hujan yang mengalir dapat membeku di permukaan atap. Ini bisa mengakibatkan masalah kerusakan struktural dalam bangunan karena kelebihan beban.
Cara Kerja Roof Drain
Pinterest/Frank Wyatt
Pemasangan komponen ini merupakan salah satu syarat dari peraturan bangunan setempat. Ini penting untuk memastikan keamanan dan keselamatan penghuni serta menjaga struktural bangunan itu sendiri.
Roof drain memiliki cara kerja yang sama seperti grill atau manhole drainase. Dalam pemasangannya, roof drain dipasang melalui lubang talang yang tegak untuk mengalirkan air hujan dari atap bangunan. Keberadaannya yang dipasang ke lubang talang tegar berperan sebagai penangkap dan penyaring air hujan.
Cara kerjanya yaitu air hujan akan mengalir ke roof drain lewat saringan yang menyaring kotoran. Kemudian, air dialirkan melalui pipa pembuangan ke saluran pembuangan air utama, seperti selokan atau pembuangan air kota. Dengan demikian, air bisa mengalir secara efisien dari atap dan bangunan.
Secara sederhana, cara kerja komponen ini adalah sebagai media tangkapan air hujan dan mengalirkannya ke saluran pipa pembuangan agar atap bangunan tetap kering dan tidak ada air yang mengendap.
Pinterest/Iko Roofing
Secara umum, desain komponen ini memiliki bentuk cembung dengan banyak lubang pada bagian tertentu. Selain sebagai tempat masuknya air, adanya lubang tersebut juga berperan untuk menyaring air dari kotoran atau sampah. Jadi, dapat meminimalisir resiko pipa tersumbat.
Dari segi ukuran, komponen ini menawarkan diameter 2 hingga 2 inchi yang bisa kamu temukan di pasaran. Ukuran tersebut bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Pemilihan ukurannya mempengaruhi besar kecilnya debit air dari atap bangunan.
Itu dia ulasan tentang roof drain, fungsi, dan cara kerjanya yang bisa Kania berikan. Jika tertarik dengan informasi sekitar Home & Living, kunjungi terus Dekoruma yang selalu update mengenai tips and trik serta inspirasi desain hunian.
Selain artikel, ada Dekoruma Properti yang jual berbagai rumah terbaru di kawasan Jabodetabek. Kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu mengenai rumah yang kamu inginkan sesuai kebutuhan dan budget. Kemudian bisa atur jadwal survey ke rumah impianmu. So, beli rumah di Dekoruma Properti dijamin tidak akan mengecewakan!
No responses yet